Mungkin Nanti...

Pernah suatu hari, aku berniat membuat masakanku sendiri untuk dia

Ya dia, lelaki yang sudah bersamaku hampir setahun

Meskipun ini sudah pernah aku lakukan untuknya, tapi keinginan untuk membuatnya senang tak bisa lepas dalam benakku


Akupun segera membuat masakan yang kubisa buat

Walaupun masakan ini sangat sederhana, tapi kupikir dia bisa memahami bahwa aku tak bisa berbuat banyak

Dalam memasak untuknya, aku penuh semangat karna ini untuk dia!

Dia yang termasuk seseorang yang spesial untukku


Setelah semua selesai dan masakan yang sudah kubuat tadi sudah masuk dalam tempat makan,

akupun segera mandi dan bersiap-siap menuju kampus

Syukur memang kami satu kampus, ini menyebabkan kami bisa bertemu kapanpun, tapi jika jam kelas kita tak sama

Singkat cerita aku kini telah berada di kampus tercinta

Tempat orang-orang menghabiskan semester demi semester dengan tujuan yang sama yaitu lulus!

Entah sampai kapan aku bisa bertahan di kampus yang aku anggap sangat membuat pikiranku lelah akhir-akhir ini


Ketika kakiku melangkah menuju kampus, tiba-tiba aku bertemu dengan nya 'my boyfriend'

Ku keluarkan senyum manisku untuknya

Meskipun sering bertemu di kampus, tapi rasa bosan untuk melihat wajah polosnya tak pernah datang dipikiranku

Akupun kemudian berbicara beberapa hal dengannya sambil menunggu jam masuk

Saat itu masakan yang ingin aku berikan untuknya sudah berada didalam tasku

Tapi entah kenapa aku berpikir apa aku berikan atau tidak

Karna pernah suatu saat aku membuat masakan untuknya, tapi aku tau kalau masakan yang kubuat tak terasa enak dan dia terlihat terpaksa untuk memakannya

Agak sedikit sedih melihatnya namun aku tak memperlihatkan kesedihanku dan mencoba lagi untuk memasak untuknya

Namun kali ini berbeda, aku sangat bingung apa masakan yang sudah kubuat dia menyukainya?

Aku masih bergulat dengan pikiranku sendiri tentang itu sambil aku berbicara dengannya

Hampir 30 menit aku berbicara dengannya dan sampai saat itu aku belum mengatakan bahwa aku membawa makanan yang aku masak dengan usahaku sendiri

Kamipun masuk kelas karna ada kuliah siang yang sangat membosankan buatku

3 sks pada jam jam kritis antara lapar dan ngantuk sangat membuat kuliah hari tu benar-benar membuatku lelah

Dan beruntungnya, dosen kali ini tak mengajar full yang artinya jam 3 kuliah kali ini selesai


Tepat pukul 15.00, akupun menuju tempat para mahasiswa sedang duduk-duduk sambil internetan di ruang bawah

Karna pada hari itu dia jam kuliahnya sama denganku, tapi sayangnya dia pulang lebih lama denganku

Dan kuputuskan menunggunya pulang di sana

Masih terpikir dengan makanan yang sudah dari tadi berada didalam tasku, aku masih bingung apa akan memberikannya padanya

Namun setelah berpikir panjang, aku putuskan untuk memakannya sendiri

Aku tak ingin membuatnya terpaksa memakan masakan yang kubuat sepenuh hati untuknya

Dan mungkin kelak aku dapat membuatkannya sesuatu yang lebih enak sehingga dia dapat tersenyum untukku berkat masakanku sendiri, pikirku

Akupun dengan terpaksa menghabiskan semua dari pada dibuang

Dalam hati cuma bisa mengatakan "Maaf aku tak bisa membuatkan makanan yang kamu sukai"


Tepat pukul 16.00, dia selesai kuliah dan segera mencariku

Akupun memberitahukannya dimana posisiku sekarang lewat chat yang dia kirimkan padaku

Tak lama dia pun sudah berada didepanku sambil tersenyum yang sering ia lakukan padaku

Dan hingga saat itu dia tak tahu apa yang telah terjadi...