SISMA

MY QUOTE !

LIFE IS THE CHOICE,

CHOICE IS YOUR FUTURE,

AND YOUR FUTURE JUST U KNOW IT !

Kamis, 13 September 2012

FF [FanFiction] Hate The Truth !

title    : Hate The Truth !
genre : romance, sad
writer : novita / @novitadsk
cast    :
- Seohyun SNSD             : Park Hyena
- Yong Hwa CN_Blue     : Choi Yong Ha

     Udara dingin dan sejuk menusuk kulitnya yang tipis, ketika Park Hyena keluar dari mobilnya.

Hyena melihat pemandangan disekitar sangatlah indah yang belum tentu ia lihat dikota tempat Hyena tinggal.

Kini Hyena berada jauh dari tempat bising, ramai, dan superduper sibuk itu.

 Ia sebal dengan rumahnya di Seoul. Jauh berbeda dengan tempat ini, rumah orang tua dari ayahnya.


     Hyena terus menghirup segarnya udara pagi, ketika ia berjalan menuju rumah kakek dan neneknya yang lama tak ia lihat.

 Tampak dari kejauhan rumah kecil yang sangat sederhana yang diteras rumah itu sudah berada 2 orang lansia tersenyum lebar sambil melihatnya.

 Hyena pun mempercepat gerak kakinya menuju mereka.

Hyena sangat ingin memeluk mereka, karena ia sangatlah rindu.

      Dua hari setelah sampai ditempat ini, Hyena telah melakukan banyak kegiatan bersama orang tua dan kakek neneknya.

Dan sore ini, ia ingin berjalan-jalan dikebun teh yang tidak jauh dari rumah nenek dan kakeknya.

"Mungkin aku bisa melihat matahari terbenam dari sana!", ucap Hyena dalam hati.

Hyena berjalan disepanjang jalan kebun teh itu.

Kiri dan kanannya semua kebun teh yang sangat menakjubkan keindahannya.

"Aishh...!! kenapa ada tempat seindah ini?!?", ketusnya.

Karena sibuk dengan omelannya sendiri tempat itu, Hyena tak sadar ada seorang pria tinggi, putih dan menurutnya "tampan" lewat didepannya.

Tapi sayang, ia tak melihat seluruh dari wajah pria tampan itu.

Hyena pun kembali bergerutu "Kenapa cepan sekali menghilangnya pria tampan itu? Kemana perginya? Apakah dia orang sini atau sama sepertiku yang hanya menikmati liburan sekolah?".

 Hyena terus bertanya tanpa tahu siapa yang akan menjawab pertanyaannya tadi.

 Ia kembali fokus ke kebun teh itu. Ia memperluas pandangannya , melihat-lihat disekeliling.

Mungkin saja ia melihat pria tampan itu lagi. Ia pun tersenyum tipis.

       Hyena duduk dimeja makan bersama seluruh keluarganya dan tak lupa bersama kakek dan nenek.

 Mereka sedang menikmati hidangan yang telah disajikan dari tadi.

Sambil menyantap hidangan itu, orang tua Hyena sibuk dengan pembicaraan mereka.

Mungkin ini yang namanya rindu. Mereka sangat menikmati pembicaraan itu.

       Orang tua hyena sibuk dengan pembicaraan mereka dan ia sibuk dengan pikirannya sendiri tentang "pria tampan" yang ia lihat dikebun teh tadi sore itu.

Dia sanat penasaran dengan sosoknya. Semua pertanyaan  yang ada dipikiran Hyena tiba-tiba hilang ketika ibuku memukul pundaknya.

 "Apa yang kau pikirkan Hyena? Cepat makan makananmu!", perintah ibu Hyena.

 Ia pun patuh menuruti perintahnya.

 Disaat Hyena sibuk dengan makanannya, nenek tiba-tiba mengajakku bicara.

"Hyena, besok tolong antarkan nenek kerumah teman nenek. Karena nenek diundang keacara ulang tahun cucu teman nenek. Apa kamu mau?", ajak nenek.

 "Tentu saja mau nek! Pukul berapa acaranya?", tanya hyena.

"Sekitar pukul 7 malam", jawab nenek singkat.

Setelah mengajak hyena datang keacara itu, ia pun pergi meninggalkan mereka semua dari ruang makan.

 Nenek pergi kekamarnya untuk tidur, karena sekarang sudah larut malam.

 Hyena pun juga pergi ke kamarnya untuk tidur.

 Dia sangat lelah setelah berjalan-jalan di perkebunan tadi . Dan ia hanya ingin tidur.

        Sinar matahari pagi dan suara merdu burung berkicau telah membangunkan Hyena.

 Dan ia melihat daun dan tanah lembab, mungkin tadi malam turun hujan yang tidak ia ketahui karena Hyena sangat tidur dengan nyenyaknya.

 Diruang keluarga semua sudah berkumpul.

Ayah dan kakek sedang sibuk dengan berita yang tayang ditelevsi, eomma mungkin sedang membuat sarapan untuk kami semua didapur dan nenek sibuk dengan bungkusan kado dan tentu saja kadonya.

 Hyena melihat diatas meja terdapat sebuah mp4.

"Kenapa nenek memberikan alat itu ke cucu temannya yang ulang tahun?
 Apa dia sedang mendengarkan musik?", pikirnya dalam hati.

         Jam tepat menunjukkan pukul 7 malam nenek menyuruhku untuk bersiap-siap.

 Karena ia tak mau telat datang keacara teman dekatnya itu.

 Hyena pun segera merapikan penampilannya, mulai dari kaki sampai kekepala.

Dan mereka pun berangkat keacara ulang tahun itu.

 Dengan menggunakan pakaian gaun panjang dengan sepatu hak tinggi dan rambut diurai panjang, Hyena terlihat sangat cantik dengan berpenampilan seperti ini.

Hyena tumben seperti ini, dan perasaannya kini gembira dari pada biasanya.

 "Mungkin karena ini adalah acara ulang tahun yang pertama Hyena datangi selama tinggal dirumah nenek", pikir Hyena.

          Hiasan pita lampu warna -warni dengan tulisan "Saengil Chukkae Choi JongHa 18th" menyambut kedatangan mereka berdua.

 Sudah banyak yang hadir keacara tersebut.

 Merekapun masuk kerumah itu.

Dipikiran Hyena setelah meluhat ucapan selamat ulang tahun tadi, ternyata cucu dari teman neneknya berbeda 1 tahun di atas umurnya.

 "Kukira cucunya masih kecil", ucap Hyena.

Nenek segera menghampiri teman dekatnya itu sambil asyik berbincang yang tidak ku ketahui apa yang mereka bicarakan.

Hyena malah asyik menonton seorang pria yang sedang menghibur para tamu dengan memainkan gitar yang ada ditangannya.

 Dan terdengar alunan lagu yang mengalun sangat indah ....

Uri seoro banmalhaneun 
saiga doegireul
Ajik jogeun 
seotureugo eosaekhandedo
Gomawoyo raneun maltu daesin
Jom deo chinhage maleul haejullae
Uri seoro banmal haneun 
saiga deolkeoya
Hangeoleumssik 
cheoncheonhi dagawa
Ijen nae dununeul barabomyo 
mareul haejeullae
Neol saranghae
Neowaui soneul jatdeondal
Simjangi meomchundeuthan gibundeule
Museunmal haettneunji 
gieokjocha anna
Manyang seolleneun gibun ingeol
Uri seoro banmalhaneun 
saiga doegireul
Ajik jogeun seotureugo
eosaekhandedo
Gomawoyo raneun maltu daesin
Jom deo chinhage maleul haejullae
Uri seoro banmal haneun 
saiga deolkeoya
Hangeoleumssik 
cheoncheonhi dagawa
Ijen nae dununeul barabomyo 
mareul haejeullae
Neol saranghae.....      

         Hyena melihat pria itu sangat menguasai permainan gitarnya.

 Itu membuatnya terpesona beberapa saat. 

Hingga akhirnya ia menyadari bahwa orang didepannya sedang memainkan alunan lagu dengan gitarnya dan membuatnya terpesona, pria itu adalah pria yang sama yang ia lihat dikebun teh beberapa hari yang lalu.

 "Dia pria tampan itu !??", ucapnya dalam hati.

         Setelah terheran-heran beberapa lama karena orang itu ada ditempat yang sama dengannya, tiba-tiba pria itu menghampiri mereka. Jantung Hyena terus berdetak tak karuan.

 "Ada apa denganku?? 
Mengapa pria ini ada disini?", Hyena tak berhenti menggerutu. 

Hyena mencoba mengalihkan pandangannya ke nenek dan teman yang sedari tadi sibuk berbincang-bincang dengan menyela pembicaraan mereka.

 "Nek, mana cucu teman nenek yang sedang ulang tahun?", bisik Hyena ke telinga nenek.

Nenek pun menjawab "Oh..itu, kebetulan kamu menanyakan itu hyena. JongHa ada dibelakangmu".

 Hyena segera menoleh ke belakang. Dan ternyata pria itu sudah tepat dibelakangnya.

 Pria itu JongHa ! Pria yang bermain gitar dari tadi sudah tepat ada dihadapannya. 

Ia mulai canggung dengan suasana itu.

 "Sungguh apa yang harus aku lakukan sekarang? 

Apa aku hanya diam saja ke pria ini, sedangkan nenek memperhatikanku. 

Nenek sangat menjungjung tinggi sikap kesopanan.

 Sudah dari kecil aku diajarkan untuk sopan kesemua orang.

 Tapi tidak untuk kali ini. 

Aku sangat bingung apa yang harus ku lakukan?", Hyena terus mengumpat didalam hati.

 Ia pun mencoba tenang dan bersikap ke normal lagi. 

Ia tersenyum manis dan segera menundukkan badannya untuk memberi hormat ke pria itu.

 JongHa juga membalas apa yang dilakukan hyena tadi.

 Hyena tak tahu seberapa merahnya wajah  nya dari tadi.

 Ia sedikit malu.

 Untung saja tidak ada yang menyadari perubahan wajahnya ketika JongHa datang kesana.

           Nenek lalu memberikan hadiah yang sudah ia bungkus dari tadi pagi.

 JongHa menerimanya dengan senang ddan mengucapkan terimakasih ke nenek. 

Tak lupa nenek memperkenalkan Hyena ke JongHa.

 "JongHa, ini cucu nenek dari Seoul. 
Namanya Park Hyena, apa kamu masih ingat denangannya?", tanya nenek. 

"Tentu saja masih ingat ", jawab JongHa polos.

 Hyena mulai heran dengan pembicaraan mereka.

 "Apa maksud nenek tentang JongHa yang masih ingat dengannya?

 Bukankah ia bertemu JongHa baru kali ini saja?

 Apa ada kenangan masa lalu yang sudah ia lupakan tentang JongHa dan dia".

Semua pertanyaan itu menumpuk jadi satu dipikiran Hyena. 

Nenek membubarkan lamunannya ketika nenek berbicara ke JongHa untuk mengajak Hyena berkeliling melihat keadaan rumah JongHa.

 "Mungkin itu dapat membuatnya ingat lagi denganmu JongHa", kata nenek.

 JongHa pun menyetujui perintah nenek dan engajak Hyena kehalaman belakang rumah mereka.

 Rumah JongHa memang sangat bagus dari pada rumah-rumah yang ada didesa itu.

           Cahaya lilin yang berbaris rapi disepanjangteras belakang dan ditambah cahaya bintang dilangit membuatnya semakin penasaran.

 Siapa sebenarnya Hyena dulu.

 Mengapa JongHa mengenalnya . 

JongHa hanya diam dan duduk dikursi kayu panjang tepat disebelahnya.

 "Aku ingin buka kado dari nenekmu dulu sebelum kita bicara", ucap JongHa kepadanya.

 Ia pun membuka hadiah dari nenek .

 Hyena tak peduli tentang hadiah itu, karena ia sudah melihatnya tadi pagi.

 Hyena kini hanya ingin penjelasan dari JongHa tentang dia yang mengenali Hyena dari dulu. 

Setelah ia melihat hadiah dari nenek , JongHa terlihat sangat senang dengan pemberian nenek.

 "JongHa sangat menyukai mp4 itu", pikir hyena dalam hati.

 JongHa mulai berbicara padaku .

 "Nenek sangat mengetahui apa yang aku suka!", ucapnya.

"Mungkin karena kalian sudah sangat mengenal satu sama lain", jawab Hyena.

 "Kau marah padaku?", kata JongHa.

 "Tidak, cepat ceritakan padaku kenapa kamu menganalku?", suruh Nyena kepada JongHa. 

JongHa mulai menurut dan menceritakan semuanya.

 Hyena memperhatikan wajah JongHa ketika ia bercerita panjang lebar tentang mereka .

 "JongHa lebih tampan jika dilihat dari dekat", pikir Hyena dalam hati.

          Hyena mulai menyukai pria dihadapannya kini.

 JongHa yang tiba-tiba lewat didepannya ketika dikebun teh, JongHa yang bermain gitar sampai membuatnya terpesona beberapa detik dan JongHa yang sekarang duduk didekatnya. 

Tapi mungkin itu sekarang hanya halusinasi Hyena , ketika JongHa menyelesaikan pembicaraannya.

 Hyena sekarang tahu siapa dirinya. Ia hanya teman kecil JongHa, teman yang sangat dekat dan kini ia melupakan teman kecilnya itu.

 Hyena sedikit kecewa mendengar kebenaran tersebut. 

"Sekarang kamu sudah ingatkan Hyena? 

Aku Choi JongHa teman kecilmu.", ucapnya lembut pada Hyena.

         Hyena mulai mengingat JongHa ketika kecil. Jongha sangat baik padanya.

 Mereka selalu bersama-sama bermain.

 Hingga saatnya ketika Hyena sudah mulai besar,  ia dan keluarganya pindah ke Seoul. 

Disaat itu Hyena sangat sedih meninggalkan teman terbaiknya.

 Bagi Hyena JongHa bukan hanya sekedar teman , ia ketika kecil sangat ingin menjadikan JongHa sebagai pangeran untuknya. 

Tapi JongHa tidak menganggap perkataan Hyena serius karena pada saat itu ia masih kecil.

 Jongha hanya menganggap Hyena sebatas kakak dan adik, tidak lebih dari itu.

 Karena itu, Hyena memutuskan pindah ke Seoul juga untuk melupakan kenangan masa kecilnya itu.

 Dan ternyata itu sangat berhasil.

 Hyena tidak mengetahui bahwa JongHa adalah orang yang sama ketika ia masih kecil.

         Lamunan Hyena tiba-tiba menghilang ketika JongHa berbicara padanya,

 "Apa kamu melihatku dikebun teh beberapa hari yang lalu?".

 Aku pun menjawab, "Iya aku melihatmu.

" Untuk apa kamu datang kesana?", tanya Hyena. 

"Aku hanya ingin melihat wajahmu. Ternyata lebih cantik!", pujinya. 

Mendengar kata-kata yang diucapkan JongHa untuknya, Hyena hanya bisa tersenyum tipis.

 Dan tiba-tiba JongHa memeluknya dan berkata "Aku sangat merindukanmu Park Hyena, adikku tersayang!"

          JongHa hanya menganggap Hyena sebagai adiknya dari ia kecil sampai sekarang.

 JongHa tak pernah melihatnya sebagi seorang perempuan bukan sebagai adiknya.

 Hyena tak bisa menahan air matanya lagi.

 Didalam pelukan JongHa, ia mengucapkan "Saengil Chukkae Hamnida JongHa oppa! Aku sangat menyayangimu!".

 "Iya aku tahu, gomawo sudah datang kesini", balasnya.
         
          "Kata-kata yang aku ucapkan untuk JongHa sangat tulus . Lebih baik aku melupakan dan tidak mengingatmu, daripada aku menerima kenyataan seperti ini. Jongha hany menganggapku seorang adik untuknya, tapi aku mengangapmu seorang 'pangeran' impianku JongHa", ucap Hyena dalam hati.... 
         
      
 the end....
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

don't be silent readers..
coment please~
thanks ^o^